Penjualan Ritel Inggris Beragam, Posisi GBPUSD Masih Rapuh 

Baca artikel di situs FBS

GBPUSD sempat rebound dari posisi terendah namun kembali menembus ke bawah level 1,1900 di tengah penguatan USD yang luas dan data Penjualan Ritel Inggris yang secara tak terduga tumbuh sedikit di Juli dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan volume penjualan ritel Inggris naik 0,3%, menyusul penurunan sebesar 0,2% di bulan Juni dan 0,8% pada bulan Mei. Para ekonom memperkirakan penjualan ritel bulanan Inggris kontraksi sebesar 0,2%.

Sebelumnya, sterling menanggung beban dari penurunan Sentimen Konsumen Inggris, yang mencapai rekor terendah pada Agustus. Suramnya prospek ekonomi dan inflasi Inggris kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran seputar langkah kebijakan BOE selanjutnya.

Sementara itu, dolar AS mempertahankan reli, didukung oleh komentar hawkish pejabat Fed dan data Klaim Pengangguran dan Manufaktur Fed Philly yang positif memberikan tekanan bearish pada pasangan ini.

Sementara itu, pasar masih berhati-hati di tengah meningkatnya kembali ketegangan AS-China dan laporan bahwa Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin berencana akan menghadiri KTT Kelompok 20 yang akan diadakan di Bali akhir tahun ini.

Reaksi Pasar:

Ekspektasi Fed yang Hawkish, ketakutan resesi mendukung USD dan memberikan tekanan GBPUSD dan mengalami aksi jual untuk hari ketiga berturut-turut.

Tren:

Tren bearish GBPUSD masih terus berlanjut dengan berbagai baik dari Inggris sendiri maupun dari AS yang tidak menguntungkan bagi sterling yang sudah ambruk.

Trading signal:

Sell GBPUSD pada level 1.1855 dengan target profit pada level 1.1845/1.1840

Buy GBPUSD 1.1892 dengan target profit pada level 1.1897/1.1802 jika rebound.

GBPUSD 19082022.jpg

Aries Nugroho

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.